Contoh Paper Sistem Transportasi di Kabupaten Sidrap dan Permasalahannya
Latar Belakang
Transportasi merupakan sebuah pengetahuan yang telah
dikembangkan oleh manusia sejak mereka mengenal hidup menetap. Transportasi
pada hakekatnya merupakan kegiatan pergerakan atau perpindahan barang dan
manusia pada ruang dan suatu waktu melalui moda tertentu.
Permasalahan transportasi selalu terjadi hampir diseluruh
kota-kota besar di dunia, dan bahkan sudah dalam keadaan yang sangat kritis.
Penyebabnya antara lain: mulai terbatasnya sarana dan prasarana transportasi,
urbanisasi yang cepat, tingkat kedisiplinan lalu lintas yang rendah, semakin
jauh pergerakan manusia setiap harinya, dan mungkin juga sistem perencanaan
transportasi yang kurang baik. Akibatnya kemacetan, tundaan, kecelakaan,
gangguan kesehatan, dan permasalahan lingkungan yang tidak dapat dihindari
lagi.
Program pengendalian dampak transportasi telah banyak
direkomendasikan saat ini, misalnya saja Yelda dan Shrestha yang melakukan
pemilihan alternatif untuk menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan
di Delhi dengan mempertimbangkan kriteria kualitatif dan kuantitatif. Kriteria
kualitatif yang diajukan adalah ketersediaan teknologi, kemampuan beradaptasi
dan tantangan untuk mengaplikasikannya, sedangkan kriteria kuantitatifnya
antara lain efisiensi energi (energi), emission reduction potencial
(lingkungan), dan kelayakan ekonomi (biaya). Alternatif yang diajukan antara
lain dengan mengganti semua sepeda motor dua tag menjadi empat tag, dan pengkonversian
bahan bakar mobil pribadi maupun bus dengan Compressed Natural Gas (CNG). Dalam
proses pengambilan keputusannya, Yelda dan Shrestha (2003) membandingkan hasil
dari pengolahan data kualitatif, kuantitatif, serta mengintegrasikan keduanya.
Hasil dari perngolahan data tersebut, menurut Yelda dan Shrestha (2003) yang
memberikan performansi terbaik adalah dengan mengintegrasikan data kualitatif
dan kuantitatif. Yelda dan Shrestha (2003) menggunakan metode AHP untuk
mengolah data-datanya. Dalam pengolahan data menggunakan metode AHP,
konsistensi jawaban dari responden yang dilibatkan sudah cukup teruji. Akan
tetapi belum dapat dipastikan bahwa solusi atau kebijakan yang diambil
merupakan solusi yang ideal.
Permasalahan transportasi khususnya transportasi darat di
Indonesia cukuplah kompleks, karena transportasi merupakan suatu sistem yang
saling berkaitan, maka satu masalah yang timbul di satu unit ataupun satu
jaringan akan mempengaruhi sistem tersebut. Namun permasalahan trnsportasi yang
terjadi di Indonesia terjadi hampir di setiap jaringan atau unit-unit hingga
unit terkecil dari sistem tersebutpun memiliki masalah. Masalah yang terjadi
bisa masalah yang terjadi dari unit tersebut maupun masalah akibat pengaruh
dari sistem.
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah-masalah
pada transportasi darat di Indonesia sangat beragam, antara lain ledakan
penduduk, tingginya kendaraan bermotor, kurangnya kesadaran masyarakat, serta
lemahnya birokrasi dari pemegang kekuasaan sistem birokrasi.
Dilihat dari struktur ruang yang ada pada kecamatan
Maritengngae Kab. Sidrap berada pada daerah yang dapat mengacuh adanya ledakan
penduduk, Polusi dan permasalahan Energi sehaingga dapat menjadi masalah dan
berpengaruh besar terhadap system transportasi tersebut.
Isu & Kasus
Ledakan penduduk akan memicu peningkatan kebutuhan akan alat
transportasi atau fasilitas transportasi.
Ledakan penduduk selalu menjadi isu yang dikaitkan dengan
berbagai permasalahan yang ada pada suatu wilayah. Hal ini dikarenakan ledakan
penduduk akan meningkatkan tingkat kebutuhan masyarakat, termasuk kebutuhan
transportasi. Penduduk akan melakukan mobilitas setiap waktunya, mobilitas yang
dimaksud tidak hanya sekedar perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain,
namun mobilitas disini lebih ditekankan pada mobilitas yang dimaksudkan adalah
pergerakan dalam upaya peningkatan kesejahteraan hidup. Contoh dari mobilitas
yang memerlukan transportasi adalah usaha. Manusia melakukan pekerjaan yang
akan menghasilkan suatu produksi, untuk mencari bahan baku dari sesuatu yang
akan ia olah, manusia akan pergi ke suatu titik dimana ia akan mendapatkan
bahan baku tersebut, dan bahan-bahan tersebut tidak berada di satu tempat,
bahan-bahan tersebut pastilah berada di beberapa lokasi yang berbeda sehingga
untuk mengaksesnya diperlukan alat transportasi. Begitu pula ketika barang
tersebut sudah diolah, maka manusia perlu memasarkan barang tersebut agar ia
mendapatkan laba, untuk memasarkan barang dagangannya, manusia juga mememrlukan
alat transportasi.
Polusi yang ditimbulkan, polusi disini lebih dominan oleh
polusi udara.
Salah satu hasil dari sistem transportasi yang tidak
diinginkan adalah polusi yang ditimbulkan. Polusi disini lebih dominan oleh
polusi udara. Menurut data jasa raharja tahun 2007, transportasi merupakan
penyumbang emisi sebanyak 23,6% , penyumbang emisi yang lain adalah dari sector
industri, pembangkit tenaga, sector rumah tangga serta dari sektor komersial.
Transportasi darat turut menyumbang sebagian besar dari
angka 23,6% tersebut, hal ini kembali ke pernyataan yang telah diuraikan
sebelumnya yaitu karena dominasi aktifitas transportasi berada di darat.
Tingginya angka emisi yang ditimbulkan oleh transportasi darat dikarenakan
beberapa faktor seperti:
Tidak ada kebijakan yang mengontrol sistem emisi
transportasi
Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor yang seharusnya
wajib dilakukan secara berkala tidak berjalan dengan efektif
Kualitas BBM yang rendah
Kesadaran masyarakat tentang bahaya emisi serta upaya dari
tiap-tiap individu untuk menguranginya masih rendah
Tingginya mobilitas manusia di darat
Tingginya penggunaan kendaraan bermotor
Rendahnya kualitas angkutan umum
Permasalahan energy
Permasalahan energi di Indonsia sama seperti yang dihadapi
dunia. Jika tidak ada penemuan ladang minyak dan kegiatan eksplorasi baru,
cadangan minyak di Indonesia diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
selama 18 tahun mendatang. Sementara itu, cadangan gas cukup untuk 60 tahun dan
batu bara sekitar 150 tahun. Kapasitas produksi minyak Indonesia mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan dekade 1970-an yang masih sekitar 1,3 juta
barel per hari. Kini, kapasitas produksi minyak Indonesia hanya 1,070 juta
barel per hari.
Disamping karena lapangan yang sudah tua, penurunan
kapasitas produksi minyak mentah Indonesia juga karena penemuan cadangan minyak
baru yang terus menurun. Hal tersebut juga menyebabkan Indonesia menjadi negara
pengimpor minyak mentah sampai sekarang. (Yakinudin:2010)
Tingginya kebutuhan bahan bakar minyak dapat memperparah
kondisi krisis energi dunia yang kini sudah mulai menjadi perbincangan. Ketika
krisis energi terjadi, maka hal ini akan menimbulkan kelangkaan BBM yang
kemungkinan akan mempengaruhi harga BBM di pasaran, tentu hal ini akan semakin
menyusahkan masyarakat Indonesia yang didominasi oleh kalangan menengah ke
bawah, karena belajar dari pengalaman yang sudah terjadi, kenaikan harga BBM
akan mempengaruhi harga kebutuhan rumah tangga lainnya.
Pendekatan dan Strategi
Perencanaan transportasi yang brekelanjutan adalah dimana
sebuah perencanaan tersebut tidak hanya memikirkan keuntungan dan kepentingan
jangka pendek namun juga mempertimangkan keberlanjutan perencanaan tersebut
pada jangka menengah hingga jangka panjang.
Transportasi berkelanjutan merupakan suatu transportasi yang
tidak menimbulkan dampak yang membahayakan kesehatan masyarakat atau ekosistem
dan dapat memenuhi kebutuhan mobilitas yang ada secara konsisten dengan
memperhatikan: (a) penggunaan sumberdaya terbarukan pada tingkat yang lebih
rendah dari tingkat regenerasinya; dan (b) penggunaan sumber daya tidak
terbarukan pada tingkat yang lebih rendah dari tingkat pengembangan sumberdaya
alternatif yang terbarukan. Sistem transportasi yang berkelanjutan
mengakomodasikan aksesibilitas semaksimal mungkin dengan dampak negatif yang
seminimal mungkin. Sistem transportasi yang berkelanjutan harus memperhatikan
setidaknya tiga komponen penting, yaitu aksesibilitas, kesetaraan dan dampak
lingkungan.
Beberapa dampak yang bisa timbul akibat penerapan
perencanaan transportasi berkelanjutan ini adalah:
Mengurangi penggunaan BBM dan Mengurang Polusi
Hal ini bisa didapat karena berkurangnya orang yang
melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor, dengan meningkatkan
penggunaan sepeda atau berjalan kaki, hal ini tentu akan berdampak positif pada
penurunan tingkat pembuangan emisi ke udara, mengingkatkan angka kesehatan
pernafasan masyarakat serta mengurangi beban negara dalam pendanaan BBM.
Mengurangi Kemacetan
Dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, jumlah
kendaraan yang melintasi jelan raya akan berkurang, hal ini bisa mengurangi
resiko kemacetan di jam-jam sibuk atau di jalan-jalan tertentu, dengan
perencaanaan transportasi yang berkelanjutan, diharapkan dampak positif yang
akan ditimbulkan dari lengkah-langkah nya bisa saling berkaitan, seperti halnya
pengurangan kendaraan bermotor yang akan mengurangi kemacetan sehingga
mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
Menjaga Kulalitas Lingkungan Untuk Masa Depan
Generasi mendatang yanitu anak cucu manusia saat ini masih
membutuhkan lingkungan alam yang sehat, udara yang bersih dan ketersediaan
kebutuhan alam yang cukup. Hal ini tidak akan bisa diwujudkan apabila manusia
yang hidup saat ini tidak menjaga lingkungan serta kualitas alam, saat ini alam
hampir berada pada batas ambang dimana daya dukung lingkungan sudah tidak mampu
menyediakan apa yang manusia butuhkan.
Generasi yang akan datang kemungkinan hanya bisa menghirup
udara penuh polusi yang didapat dari pola hidup masyarakat saat ini, gas
buangan kendaraan yang seakan-akan bisa lingkungan tamping tanpa mengenal
batas. Dengan perencanaan yang berlandaskan transportasi berkelanjutan, maka
ini adalah satu upaya manusia saat ini untuk ikut menjaga kelestarian
lingkungan demi keberlanjutan kehidupan generasi yang akan datang
Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi diharapkan
mampu membuat suatu kebijakan yang baik dalam hal menangani masalah-masalah
transportasi darat yang makin hari makin bertambah. Perencanaan yang diharapkan
tentu merupakan perencanaan yang cerdas, yang tidak hanya mememntingkan aspek
transportasi, menempatkan transportasi sebagai satu sistem yang harus
dilaksanakan dengan baik ndan bisa mengesampingkan aspek-aspek yang lain.
Pemerintah diharapkan mamu merencanakan transportasi darat yang dapat
mengurangi polusi udara, menjaga keutuhan lingkungan untuk masa yang akan
datang serta mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
Pada kenyataannya transportasi di Indonesia masih belum
terintegrasi dengan pengembangan wilayahnya. Maka dari itu untuk merencanakan
sebuah transportasi berkelanjutan diperlukan kesiapan dari sumberdaya manusia
dari masing-masing stakeholder, baik dari sisi regulator(pemerintah), operator
(pelaku bisnis transportasi), maupun perencana. Dengan demikian diperlukan
banyak tenaga ahli yang berbobot untuk menangani berbagai tantangan dan
permasalahan tersebut. Masyarakat juga perlu diajak bersama–sama untuk
mewujudkan perencanaan ini, masyarakat yang biasanya acuh dengan kebijakan
pemerintah serta tidak peduli dengan masalah-masalah perkotaan di sekelilingnya
perlu diberi arahan atau wawasan tentang lingkungan, tetantang bagaimana
keberlanjutan suatu kota tersebut tanpa ada kesadaran dari semua pihak.
Kesimpulan
Sebagai
kesimpulan system transportasi yang berpengaruh pada struktur ruang di
kecamatan Maritengngae Kab Sidrap, memilik banyak dampak isu dan permasalahan
dan kasus permasalahan yang dapat ditangani dengan menggunakan perencanaan
transportasi yang berkelanjutan.
0 comments:
Post a Comment