Teori para ahli tentang pembangunan ekonomi kota
Teori Christaller & Losch tentang system kota
berdasarkan ukuran, lokasi, distribusi dan pengelompokan kegiatan ekonomi.
Teori Christaller (1933) menjelaskan bagaimana susunan dari
besaran kota, jumlah kota, dan distribusinya di dalam satu wilayah. Model
Christaller ini merupakan suatu sistem geometri, di mana angka 3 yang
diterapkan secara arbiter memiliki peran yang sangat berarti dan model ini
disebut sistem K = 3. Model Christaller menjelaskan model area perdagangan
heksagonal dengan menggunakan jangkauan atau luas pasar dari setiap komoditi
yang dinamakan range dan threshold.
Kelemahan : Threshold (batas ambang) adalah jumlah penduduk
tertentu yang mendukung keberadaan fungsi tertentu. Fungsi dalam hal ini yaitu
kelancaran dan keseimbangan suplai barang. Jumlah yang dimaksud dapat meliputi
beberapa puluh keluarga bagi satu atau beberapa ratus keluarga bagi suatu pasar
harian. Kalau jumlah itu di bawah jumlah tertentu/ambang, maka pelayanan
menjadi mahal dan kurang efisien, sebaliknya bila meningkat di atas jumlah
ambang pelayanan akan menjadi kurang baik dan kurang efektif.
Kelebihan : Christaller menggunakan bentuk hexagon untuk
menggambarkan wilayah-wilayah yang saling bersambungan. Lingkaran yang
mencerminkan wilayah yang saling bertindih lalu dibelah dua dengan garis lurus.
Sehingga dapat dipilih lokasi yang paling efisien. Sehingga dengan membayangkan
hexagonal-hexagonal tersebut tercipatalah hierarki pemukiman dan wilayah
pasaran.
Teori Lokasi dari August Losch melihat persoalan dari sisi
permintaan (pasar), berbeda dengan Weber yang melihat persoalan dari sisi
penawaran (produksi). Losch mengatakan bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh
terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual,
konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat
penjual semakin mahal. Losch cenderung menyarankan agar lokasi produksi berada
di pasar atau di dekat pasar.
Kelemahan : Keseimbangan yang dicapai dalam teori Losch
berasumsi bahwa harga hanya dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, oleh
karenanya keseimbangan akan terganggu bila salah seorang penjual menaikkan
harga jualnya.
Kelebihan : Losch cenderung menyarankan agar lokasi produksi
berada di pasar atau di dekat pasar. Sehingga menurut Losch tidak ada alasan
mengapa daerah pasar dikaitkan dengan pusat – pusat produksi dan bersifat kaku
seperti yang diungkapkan christaller.
Teori Perroux tentang pusat pertumbuhan dalam ruang ekonomi
Menurut pendapatnya, petumbuhan ataupun pembangunan tidak
dilakukan di seluruh tata ruang, tetapi terbatas pada beberapa tempat atau
lokasi tertentu. Tata ruang diidentifikasikannya sebagai arena atau medan
kekuatan yang didalamnya terdapat kutub-kutub atau pusat-pusat. Setiap kutub
mempunyai kekuatan pancaran pengembangan ke luar dan kekuatan tarikan ke dalam.
Teori ini menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi dan khususnya mengenai
perusahaan-perusahaan dan industri-industri serta saling ketergantungannya, dan
bukan mengenai pola geografis dan pergeseran industri baik secara intra maupun
secara inter, pada dasarnya konsep kutub pertumbuhan mempunyai pengertian tata
ruang ekonomi secara abstrak.
Kelemahan :
Kenyataannya menunjjukan bahwa besarnnya suatu industry
secara tersendiri tidak cukup menjamin keberhasilan pertumbuhan Ekonomi
Tidak memberikan penjelasan yang memuaskan mengenai proses
Algomerasi.: conntohnya industry – industry tertarik mengadakann
algomerasi bukan karena sifat – sifat oligopolistic industry pendorong, akan
tetapi karena penghematan – penghematan eksternal yang dihasilkan oleh
daerah - daerah perkotaan besar.
Peranan industry pendorong selalu di tafsirkan terlalu
berlebihan.
Merupakan konsep barat yang menekankan pada industry yang
bermodal dengan skala besar.
Kebijakan dari teori ini akan memprioritaskan pada
strategi industry perkotaan dengan demikian maka akan terdapat tuntutan
untuk mendistribusikan investasi dari daerah kota ke daerah – daerah pedesaan
sedangkan pembangunan pedesaan tergolong berjalan lambat.
Kelebihan :
Merupakan langkah awal dalam integrasi Ekonomi secara
Spasial dan Regional
Kontribusi yang besar dalam pengembbangan wilayah
Dapat menentukan mata rantai – mata rantai antar industry.
Teori Boudeville tentang pusat pertumbuhan dalam dimensi
geografis
Boudeville (dalam Glasson,1978) mendefinisikan wilayah
perencanan (planning region atau programming region) sebagai wilayah yang
memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah
perencanaan dapt dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan
terjadinya perubahan-perubahan penting dalam penyebaran penduduk dan kesempatan
kerja, namun cukup kecil untuk memungkinkan persoalan-persoalan perencanaannya
dapat dipandang sebagai satu kesatuan.
Kelemahan : Persoalan pertama merupakan salah satu usaha
mengarahkan pengaruh-pengaruh pembangunan dari instalasi-instalasi yang
didirikan pada unit-unit di wilayah terbelakang tersebut ke tempat-tempat
tertentu disekitarnya. Persoalan kedua pada dasarnya merupakan usaha pemilihan
lokasi yang tepat atau cocok untuk pendirian perusahaan-perusahaan industri dan
jasa.
Kelebihan : Teori Boudeville berusaha menjelaskan mengenai
impak pembangunan dari adanya kutub-kutub pembangunan yang terlokalisasikan
pada tata ruang geografis, sedangkan teori lokasi berusaha untuk menerangkan
dimana kutub-kutub pembangunan fungsional berada atau dimana kutub-kutub
tersebut dilokalisasikan pada tata ruang geografis pada waktu yang akan datang.
Jadi untuk menjelaskan persoalan-persoalan kutub pembangunan harus ditunjang
oleh teori-teori lokasi. Teori tempat sentral dapat dianggap sebagai teori
global yang menjelaskan mengenai ketergantungan di antara kegiatan-kegiatan
jasa sebagai akibat dari adanya pembagian kerja secara spatial.
Teori Myrdal tentang pread-backwash effect
Profesor Gunnar Myrdal berpendapat bahwa pembangunan ekonomi
menghasilkan suatu proses sebab-menyebab sirkuler yang membuat si kaya mendapat
keuntungan semakin banyak, dan mereka tertinggal di belakang menjadi semakin
terhambat.Dampak Balik (Backwach Effect) cenderung membesar dan Dampak Sebar
(Spread Effect) cenderung mengecil. Secara kumulatif kecenderungan ini semakin
memperburuk ketimpangan internasional dan menyebabkan ketimpangan regional di
antara negara-negara terbelakang.
Kelemahan : Pusat pemikiran Myrdal pada kausasi komulatif
menyebabkan ia tidak dapat melihat dengan titik balik apabila perkembangan
kearah polarisasi di suatu wilayah sudah berlangsung untuk beberapa waktu.
Kelebihan : ia berpendapat bahwa polarisasi muncul lebih
kuat dari pada penyebaran pembangunan, permintaan faktor-faktor produksi akan
menumpuk di daerah- daerah perkotaan yang memberikan manfaat kepadanya, dan
sebaliknya di daerah perdesaan yang tidak menguntungkan akan menipis.
Teori Hirschman tentang trickling down-polarization effect
Menurut teori unbalanced growth (Albert O. Hirschman, 1958),
investasi hanya ditanam dalam sektor strategis tertentu yang merupakan leading
sector, dan ini akan menciptakan peluang investasi lebih lanjut. Ini merupakan
jalan terbaik untuk pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, tesis the big push terlalu
gloomy bagi LDCs: mereka tidak memiliki keahlian untuk melakukan suatu upaya
yang masif.
Kelemahan : Persoalan mendasar yang dianalisis Hirschman
dalam strategi pembangunan tidak seimbang adalah bagaimana cara untuk
menentukan proyek pembangunan yang harus didahulukan berdasarkan suatu
prioritas tertentu.
Kelebihan : Hirschman menyarankan agar membentuk lebih
banyak titik-titik pertumbuhan supaya dapat menciptakan pengaruh-pengaruh
penyebaran pembengunan yang efektif
(Y)
ReplyDelete