Monday, April 18, 2016

KONDISI DAN POTENSI JARINGAN JALAN DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Kabupaten Sidenreng Rappang terletak di anatara 3043’ – 4009 Lintang Selatan dan 119041’-120010’ Bujur Timur kira-kira 183 km di sebelah Utara Kota Makassar (Ibukota Profinsi Sulawesi Selatan). Kabupaten ini Terletak diantara 3043’-4009’ Lintang Selatan dan 119041’-1220010’ Bujur Timur.
Pertanian masih menjadi sektor andalan dalam menopang perekonomian daerah di Kab.Sidrap. Sektor ini memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB (46%)  dan menyerap kurang lebih 55 persen tenaga kerja yang ada. Luas sawah di Kab. Sidrap adalah 44,689 Ha, Produksi padi pada tahun 2009 adalah 481.651,25 ton dengan rata-rata produksi 64,16. Surplus pangan ini mengantarkan Kab. Sidrap mendapat penghargaan di bidang pertanian dan ketahanan pangan dari Presiden RI sebagai salah satu daerah penghasil beras terbesar di kawasan Indonesia Timur.
            Kecamatan dengan produksi tanaman Padi terbesar adalah Kecamatan Pitu Riawa yakni 77.990,87 ton dengan rata-rata 65,30 (Ku/Ha) pada luas lahan 11.943,38 Ha, disusul Kecamatan Watang Sidenreng 74.111,06 ton dan Kecamatan MaritenggaE 64.896,04 ton. Selain padi yang merupakan komoditas andalan, tanaman pangan lainnya adalah jagung, ubi kayu, ubi jalar dan kacang-kacangan. Tanaman jagung memiliki prospek dan nilai ekonomis yang cukup tinggi sebab menjadi bahan baku utama pakan ternak ayam petelur yang juga banyak dikembangkan oleh masyarakat di Kabupaten Sidenreng Rappang. Produksi tanaman Jagung di Kabupaten Sidenreng Rappang pada tahun 2009 adalah 56.608,24 ton dengan rata-rata produksi 55,95 ku/ha. Kecamatan penghasil jagung terbesar adalah Kecamatan Pitu riawa dengan produksi 21.690,62 ton, Kecamatan Tellu LimpoE 10.484,76 ton dan Kecamatan Watang Sidenreng sebesar 7.561,44 ton. Sementara untuk tanaman pangan lainnya seperti Ubi Kayu, Ubi Jalar dan Kacang-kacangan, produksi pada tahun 2009 masing-masing sebesar 2.686,51 ton untuk Ubi Kayu, Ubi jalar 769,14 ton, Kacang tanah 1.985,30 ton, Kacang kedelai 243,60 ton dan Kacang hijau 388,68 ton. Kecamatan penghasil ubi kayu terbesar adalah Kecamatan Pitu Riawa 1.114,72 ton, Kecamatan Watang Pulu 1.050,00 ton dan Kecamatan Dua Pitue 168,00 ton, sementara Kecamatan penghasil Ubijalar terbesar adalah Kecamatan Watang Pulu yakni 497,36 ton.
Pada tahun 2010 produksi tanaman padi mengalami penurunan yang disebabkan oleh adanya serangan hama dan perbaikan saluran irigasi demikian pula untuk tanaman kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar, sementara untuk tanaman jagung mengalami peningkatan sebesar 50,16 %.Untuk mengetahui lebih lengkap produksi komoditas tanaman pangan di Kabupaten Sidenreng Rappang pada tahun 2009-2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini;

Pengembangan sektor industri diarahkan untuk peningkatan mutu dan design produk yang bertujuan meningkatkan daya saing, sehingga kompetitif dalam meraih peluang pasar, baik local, antar daerah, antar pulau maupun ekspor.

Jenis industri yang berkembang di Kabupaten Sidenreng Rappang adalah industri : makanan, minuman, industri kecil, pakaian jadi, industri perabot rumah tangga, industri logam, dan lain-lain.
Pengembangan industri masih berkonsentrasi pada industri yang berskala kecil, menengah, dan industri kerajinan (home industry), dengan sasaran utama yang masih terbatas pada pangsa pasaar antar daerah atau antar pulau. Pengembangan sektor industri ditingkatkan pemberdayaannya melalui penyuluhan, pelatihan tenaga kerja, dan menciptakan iklim berusaha yang kondusif untuk dapat merangsang investor mendukung sektor industri, baik dalam bidang pemasaran maupun permodalan.

Sektor industri sebagai salah satu sektor usaha ekonomi yang masih potensial untuk dikembangkan, dimana sektor ini berpengaruh terhadap ekonomi serta dapat menggerakkan sektor pembangunan lainnya. Perkembangan sektor industrisebagai sektor usaha menyerap tenaga kerja yang cukup banyak terutama Usaha Industri Kecil (UKM) yang dapat memberikan dampak terhadap proses pembangunan wilayah, dimana sektor industri unggulan akan lebih cepat berkembang

Pembangunan dibidang perdagangan mempunyai maksud dalam upaya peningkatan produksi dan kualitas untuk meningkatkan daya saing produk yang banyak beredar di dalam masyarakat serta menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Dengan semakin berkembangnya kesempatan berusaha menyebabkan volume perdagangan meningkat, dimana peningkatan ini juga disebabkan oleh adanya pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh Pemda Kabupaten Sidenreng Rappang yang telah sampai pada pelosok-pelosok pedesaan, sehingga arus komoditas dan jasa dari sentra-sentra produksi ke sentra-sentra pemasaran sangat lancar. Selain itu, Pemda Kabupaten Sidenreng Rappang menciptakan iklim usaha yang semakin baik melalui peningkatan dan pembangunan fasilitas tempat usaha termasuk sarana dan prasarana perekonomian seperti pasar dan terminal.
Mengembangkan sistem transportasi darat melalui pengembangan jalan antara Kota Parepare – Kabupaten Sidenreng Rappang – Kabupaten Wajo / pengembangan jalan Arteri primer, rencana pembangunan jalan lingkar kota serta jalan lokal primer pada semua jalan penghubung utama antar kecamatan dan penghubung dengan fungsi utama di Kabupaten Sidenreng Rappang yang tidak terletak di jalan arteri maupun kolektor guna mendukung perkembangan industri, pertanian dan pariwisata.


Mengembangkan prasarana transportasi darat dengan upaya pemeliharaan dan peningkatan terminal tipe  Cpada beberapa terminal yang tersebar diwilayah perencanaan yang berpotensi sebagai sumber bangitan dan tarikan lalulinas

0 comments:

Post a Comment

Teknik Planologi 014 Universitas Bosowa Makassar

Teknik Planologi 014 Universitas Bosowa Makassar

Popular Posts

Blogger templates