KONDISI DAN POTENSI JARINGAN JALAN DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
Kabupaten
Sidenreng Rappang terletak di anatara 3043’ – 4009 Lintang Selatan dan
119041’-120010’ Bujur Timur kira-kira 183 km di sebelah Utara Kota Makassar
(Ibukota Profinsi Sulawesi Selatan). Kabupaten ini Terletak diantara
3043’-4009’ Lintang Selatan dan 119041’-1220010’ Bujur Timur.
Pertanian
masih menjadi sektor andalan dalam menopang perekonomian daerah di Kab.Sidrap.
Sektor ini memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB (46%)
dan menyerap kurang lebih 55 persen tenaga kerja yang ada. Luas sawah di Kab.
Sidrap adalah 44,689 Ha, Produksi padi pada tahun 2009 adalah 481.651,25 ton
dengan rata-rata produksi 64,16. Surplus pangan ini mengantarkan Kab. Sidrap
mendapat penghargaan di bidang pertanian dan ketahanan pangan dari Presiden RI
sebagai salah satu daerah penghasil beras terbesar di kawasan Indonesia Timur.
Kecamatan dengan produksi tanaman Padi terbesar adalah Kecamatan Pitu Riawa
yakni 77.990,87 ton dengan rata-rata 65,30 (Ku/Ha) pada luas lahan 11.943,38
Ha, disusul Kecamatan Watang Sidenreng 74.111,06 ton dan Kecamatan MaritenggaE
64.896,04 ton. Selain padi yang merupakan komoditas andalan, tanaman pangan
lainnya adalah jagung, ubi kayu, ubi jalar dan kacang-kacangan. Tanaman jagung
memiliki prospek dan nilai ekonomis yang cukup tinggi sebab menjadi bahan baku
utama pakan ternak ayam petelur yang juga banyak dikembangkan oleh masyarakat
di Kabupaten Sidenreng Rappang. Produksi tanaman Jagung di Kabupaten Sidenreng
Rappang pada tahun 2009 adalah 56.608,24 ton dengan rata-rata produksi 55,95
ku/ha. Kecamatan penghasil jagung terbesar adalah Kecamatan Pitu riawa dengan
produksi 21.690,62 ton, Kecamatan Tellu LimpoE 10.484,76 ton dan Kecamatan Watang
Sidenreng sebesar 7.561,44 ton. Sementara untuk tanaman pangan lainnya seperti
Ubi Kayu, Ubi Jalar dan Kacang-kacangan, produksi pada tahun 2009 masing-masing
sebesar 2.686,51 ton untuk Ubi Kayu, Ubi jalar 769,14 ton, Kacang tanah
1.985,30 ton, Kacang kedelai 243,60 ton dan Kacang hijau 388,68 ton. Kecamatan
penghasil ubi kayu terbesar adalah Kecamatan Pitu Riawa 1.114,72 ton, Kecamatan
Watang Pulu 1.050,00 ton dan Kecamatan Dua Pitue 168,00 ton, sementara
Kecamatan penghasil Ubijalar terbesar adalah Kecamatan Watang Pulu yakni 497,36
ton.
Pada tahun 2010 produksi tanaman padi mengalami penurunan
yang disebabkan oleh adanya serangan hama dan perbaikan saluran irigasi
demikian pula untuk tanaman kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan
ubi jalar, sementara untuk tanaman jagung mengalami peningkatan sebesar 50,16
%.Untuk mengetahui lebih lengkap produksi komoditas tanaman pangan di Kabupaten
Sidenreng Rappang pada tahun 2009-2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini;
Pengembangan sektor industri diarahkan untuk peningkatan
mutu dan design produk yang bertujuan meningkatkan daya saing, sehingga
kompetitif dalam meraih peluang pasar, baik local, antar daerah, antar pulau
maupun ekspor.
Jenis industri yang berkembang di Kabupaten Sidenreng
Rappang adalah industri : makanan, minuman, industri kecil, pakaian jadi,
industri perabot rumah tangga, industri logam, dan lain-lain.
Pengembangan industri masih berkonsentrasi pada industri
yang berskala kecil, menengah, dan industri kerajinan (home industry), dengan
sasaran utama yang masih terbatas pada pangsa pasaar antar daerah atau antar
pulau. Pengembangan sektor industri ditingkatkan pemberdayaannya melalui
penyuluhan, pelatihan tenaga kerja, dan menciptakan iklim berusaha yang
kondusif untuk dapat merangsang investor mendukung sektor industri, baik dalam
bidang pemasaran maupun permodalan.
Sektor industri sebagai salah satu sektor usaha ekonomi yang
masih potensial untuk dikembangkan, dimana sektor ini berpengaruh terhadap
ekonomi serta dapat menggerakkan sektor pembangunan lainnya. Perkembangan
sektor industrisebagai sektor usaha menyerap tenaga kerja yang cukup banyak
terutama Usaha Industri Kecil (UKM) yang dapat memberikan dampak terhadap
proses pembangunan wilayah, dimana sektor industri unggulan akan lebih cepat
berkembang
Pembangunan dibidang
perdagangan mempunyai maksud dalam upaya peningkatan produksi dan kualitas
untuk meningkatkan daya saing produk yang banyak beredar di dalam masyarakat serta
menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Dengan semakin
berkembangnya kesempatan berusaha menyebabkan volume perdagangan meningkat,
dimana peningkatan ini juga disebabkan oleh adanya pembangunan infrastruktur
yang dibangun oleh Pemda Kabupaten Sidenreng Rappang yang telah sampai pada
pelosok-pelosok pedesaan, sehingga arus komoditas dan jasa dari sentra-sentra
produksi ke sentra-sentra pemasaran sangat lancar. Selain itu, Pemda Kabupaten
Sidenreng Rappang menciptakan iklim usaha yang semakin baik melalui peningkatan
dan pembangunan fasilitas tempat usaha termasuk
sarana dan prasarana perekonomian seperti pasar dan terminal.
Mengembangkan sistem transportasi
darat melalui pengembangan jalan antara Kota Parepare – Kabupaten Sidenreng Rappang
– Kabupaten Wajo / pengembangan jalan Arteri primer, rencana pembangunan jalan
lingkar kota serta jalan lokal primer pada semua jalan penghubung utama antar
kecamatan dan penghubung dengan fungsi utama di Kabupaten Sidenreng Rappang yang
tidak terletak di jalan arteri maupun kolektor guna mendukung perkembangan industri,
pertanian dan pariwisata.
Mengembangkan prasarana transportasi
darat dengan upaya pemeliharaan dan peningkatan terminal tipe Cpada beberapa terminal yang tersebar
diwilayah perencanaan yang berpotensi sebagai sumber bangitan dan tarikan
lalulinas
0 comments:
Post a Comment